Menjelajahi Ubud Kembali

Melihat Sungai Ayung dan arung jeram yang menantang dari Royal Pita Maha Hotel, Kadewatan.

RM “Mardika”
Kadewatan, Ubud
0361 974387
Mencicipi nasi campur dengan lauk utama ayam gerang asem. Ayam gerang asem khas Bali ini berbeda dengan garang asem Pekalongan (=rawon) maupun garang asem Kudus yang dikukus dalam bungkus daun pisang dengan kuah asam pedas. Ayam gerang asem Bali memakai base genep (bumbu lengkap) dengan citarasa yang kaya. Dibuat dari ayam kampung, empuk karena dimasak lama di atas api kecil.

Mengunjungi tempat kerajinan perak di Celuk.

RM “Biah Biah”
Jl. Gotama, Ubud
(dekat Pasar Ubud)
0361 978249
Berlokasi di gang sempit, rumah makannya pun kecil sekali. Didirikan oleh seorang Jepang yang kemudian menyerahkan pengelolaannya kepada mitra lokalnya. Menyediakan hidangan tradisional Bali autentik dengan cara penyajian unik sentuhan Jepang. Harga murah, masakan lezat.

Melihat tari Sang Hyang Jaran.

“Naughty Nuri’s”
Jalan Raya Sanggingan, Ubud
(depan Museum Neka)
0361 977547
Rumah makan ini selalu penuh di malam hari oleh penggemar steak (sapi, kambing, ayam, tuna) dan iga panggang (non halal). Sambalnya luar biasa pedas. Kualitas dagingnya – sebagian besar impor – bagus.